Welcome to my blog, hope you enjoy reading
RSS

Selasa, 08 Juli 2008

Justru Cop Cinta Indonesia

Justru Cop Cinta Indonesia



PALANGKA RAYA - Pembeberan fakta dan prediksi yang dilakukan oleh
Centre for Orangutan Protection (COP), tentang ancaman kepunahan
orangutan akibat perluasan perkebunan sawit, justru karena COP
mencintai Indonesia.
Penegasan ini disampaikan, Direktur Eksekutif COP Hardy Baktiantoro
menjawab pernyataan Kepala Dinas Kepala Dinas Perkebunan (Disbun)
Kalteng Ir Farintis Sulaiman yang sempat mempertanyakan nasionalisme
dan motivasi COP menyebut kemusnahan orangutan diprediksikan terjadi
dalam dua-tiga tahun mendatang di Kalteng, karena pembukaan kebun sawit.

Perlindungan orangutan dan habitatnya adalah fokus organisasi asli
Indonesia tersebut, sebagai pintu masuk dari perlindungan hutan, alam
dan masyarakat setempat yang hidupnya bergantung pada kebaikan alam.

Pembeberan fakta dan data serta aksi teatrikal yang digelar di
Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Jumat (9/5), seperti
diberitakan Kalteng Pos sebelumnya, merupakan wujud penyadaran. Supaya
pemerintah segera bertindak sebagaimana mestinya.

“Kami berharap, fakta yang kami sampaikan mendapatkan perhatian yang
semestinya. Sudah seharusnya pemerintah fokus pada laporan yang kami
sampaikan dan para pelaku kejahatan serta kekejaman pada alam atau
orangutan hendaknya mendapatkan hukuman sesuai dengan undang-undang
yang berlaku. Dengan demikian, Indonesia akan berubah menjadi lebih
baik,” kata Hardy, melalui rilisnya kepada Kalteng Pos, Senin (12/5).

Dijelaskannya, COP percaya bahwa hilangnya hutan dan hancurnya alam
merupakan bencana buatan manusia yang sangat kejam dampaknya. Bukan
saja punahnya spesies kehidupan liar namun juga pada masyarakat
setempat. Fakta itu pun direkam dalam bentuk film dan foto, dikuatkan
dengan analisis dari data resmi yang diakui pemerintah. Fakta yang
disampaikan juga tidak sembarangan. “Camera never lies (kamera tidak
pernah bohong),” ujarnya.

Hardy juga menyebut, salah satu fakta menarik adalah bukti rekaman
foto dan film yang diambil di areal konsesi perusahaan-perusahaan yang
berbasis di Malaysia. COP menilai, Undang-undang RI sudah sedemikian
dilecehkan oleh perusahaan - perusahaan Malaysia di tanah air
Indonesia sendiri.

“Justru kami mempertanyakan nasionalisme dan motivasi pihak-pihak yang
menutupi kejahatan lingkungan terhadap hutan, orangutan dan
masyarakat, terutama yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan
Malaysia. Mestinya pemerintah segera menindaklanjuti fakta yang kami
sampaikan,” tegasnya seraya menambahkan, anggota COP menjalani karir
di dunia konservasi alam rata-rata sejak 10 tahun yang lalu.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kadisbun Kalteng menilai prediksi COP
tentang kepunahan orangutan berlebihan. Malah ia sempat mempertanyakan
motivasi dibalik statemen tersebut. (ust/sma)

source: Kalteng Pos
 



Tuesday,13 May 2008


Tidak ada komentar: