Welcome to my blog, hope you enjoy reading
RSS

Rabu, 03 Desember 2008

PENGHANCURAN HUTAN UNTUK KELAPA SAWIT

Pemerintah Indonesia membiarkan Perusahaan Kelapa Sawit Menghancurkan Hutan Demi Ekspansi Lahannya  ; COP Menuntut Departemen Kehutanan bertindak proaktif melindungi orangutan, meskipun berada di luar kawasan konservasi.

 

Juli 10, 2008             

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Hutan yang dipertahankan oleh masyarakat dengan Patok akhirnya dibabat juga oleh peusahaan

JAKARTA, Indonesia — PT. Agro Wana Lestari, yang memasih merupakan  anak perusahaan Carson Cumberbatch, menyumbang perusakan hutan di Kalimantan Tengah, yang merupakan habitat orangutan serta satwa langka lainnya

Nasib malang bagi jutaan hidupan liar, serta tempat hidup puluhan spesies endemik kalimantan termasuk orangutan (Pongo pygmaeus) yang merupakan spesies payung tak jelas kebeadaanya di daerah Kuala Kuayan kecamatan mentaya hulu Kabupaten Kotawaringin Timur, hal ini dikarenakan habitnya telah digusur menjadi lahan perkebunan sawit. Karena status hutan tersebut bukan masuk kedalam kawasan dilindungi meskipun orangutan termasuk satwa yang dilindungi UU No. 5 tahun 1990, pemerintah indonesia dalam hal ini Departemen Kehutanan yaris tidah berbuat apa-apa. Dikawasan perkebunan milik Agro Bukit juga pada tahun 2006 telah direscue oleh Pusat Reintroduksi Nyaru Menteng telah mencapai angka 56 hanya dalam waktu 4 bulan saja (Maret – Juli 2006). Itu belum termasuk orangutan yang tidak dimasukkan ke dalam pangkalan data karena sudah diketemukan dalam kondisi mati atau telanjur dikuburkan oleh pekerja perkebunan. Angka tersebut diprediksikan tembus 500 orangutan bila dilakukan konfirmasi lebih jauh dengan pengakuan para pekerja perkebunan dan kontraktor land clearing yang telah membunuh orangutan dan tidak dilaporkan ke pihak manajemen.

Laporan ini juga menjelaskan bagaimana pertumbuhan sektor perkebunan kelapa sawit memberikan dampak buruk terhadap keanekaragaman hayati. Jumlah populasi orangutan merosot drastis dan terancam kepunahan. Dengan laporan ini ditambah dengan dokumentasi video menjelaskan bagaimana perusahaan – perusahaan besar dengan enaknya melakukan perluasan lahan diareal hutan dengan nilai konservasi tinggi dan sampai saat ini masih membabat habitat orangutan yang tersisa. Laporan ini juga mencakup investigasi  lapangan yang dilakukan oleh COP di pada tahun 2007 - 2008.

PT. Agro Bukit telah menjadi members Roundtable of Sustainable Palm Oil (RSPO) sejak tanggal 18 Agustus 2006, suatu organisasi industri yang dibentuk untuk memastikan produksi minyak kelapa sawit yang ramah lingkungan, ternyata tidak mengindahkan kriteria atau prinsip yang telah disepakati (Kriteria 5 dan 7.3).

Catatan Kaki :

(1)  FINAL REPORT BUKIT berDARAH, YAYASAN BOS, LASA, SAWIT WATCH, THE ORANG BORNEO, 2006

(2)SAWIT BERDARAH 1 & 2, COP REPORT , November 2007 & MEI 2008 

(3) http://www.radarsampit.com/berita/index.asp?IDKategori=ProKotawaringin&id=32835

 

Catatan Redaksi

Orangutan Borneo terbagi menjadi 3 sub species, yakni: Pongo pygmaeus pygmaeus, Pongo pygmaeus wumbii, Pongo pygmaeus morio.

 

Perkiraan jumlah orangutan liar di alam adalah sbb: Pongo pygmaeus pygmaeus sebanyak 7500, Pongo pygmaeus wumbii sebanyak 46.250, Pongo pygmaeus morio sebanyak 4825. Total seluruhnya pada tahun 2004 adalah 58.575, mencakup seluruh Borneo (Indonesia dan Malaysia). Data populasi orangutan berasal dari workshop Population and Habitat Viability Assessment tahun 2004, disingkat PHVA 2004 dan revisi oleh Wich dkk. Sejak tahun 1900, jumlah orangutan Sumatera diperkirakan turun 91%, dengan angka terbesar di akhir abad ke-20.

Informasi visi, video, foto dan laporan

1. Tersedia foto dan video kerusakan hutan serta orangutan di lahan perkebunan kelapa sawit. 2. Tersedia video orangutan yang terluka di perkebunan kelapa sawit.

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi:

 

1.  NOVI HARDIANTO ( Forest4 Program Manager), mobile 0819 817 911 / email : forest4@cop.or.id

2.  HARDI BAKTIANTORO (Direktur eksekutif),  mobile 08118333911 /  email : orangutan@indosat.net.id

 

 

Tidak ada komentar: