Welcome to my blog, hope you enjoy reading
RSS

Selasa, 02 Desember 2008

penjual bubur ayam dan shalat duha

Assalamu'alaikum'
smoga kita dapat mengambil hikmah dari cerita
berikut...Amiiin!
Selamat membaca.
 
---------------------------

Di Bandung tepatnya di daerah Jl. Dalem Kaum, yang satu
arah, di sebelah gedung Palaguna yang saat ini sudah tidak
dipergunakan, ada seorang kakek-kakek tua gemuk yang
berjualan bubur ayam.

Kalau kita lihat selintas, beliau berjualan bubur tersebut
tidak ada sesuatu yang istimewa, seperti bubur yang lainnya.
Bubur ayam tersebut apabila di hari-hari biasa habis
sekitar pukul 8 pagi untuk,
untuk hari minggu ? jam 7 sudah ledis!!!!
Rasanya ?
sangat nikmat, selama hidup saya di Bandung, baru kali ini
saya merasakan bubur ayam yang senikmat ini 

Saya perhatikan, beliau dalam melayani para pembelinya
selalu dengan sepenuh hati, beliau memotong-motong ayam dan
ati ampela nya se lembut mungkin, apabila ada tulang, beliau
sisihkan, tidak dihidangkan, beliau taburkan ayam dan ati
ampela tersebut sebanyak mungkin hingga mangkuknya terlihat
sangat penuh. sehingga kita pun tidak merasa rugi sedikit
pun dengan membeli bubur ayam seharga Rp.10.000 / mangkuk.

Di dahi nya terlihat menghitam, tanda seringnya beliau
bersujud kepada ALLAH, mukanya bercahaya tanda sering
terbasuh oleh air wudhu... mukanya terlihat damai... jauh
dari pikiran buruk kepada orang lain.

Apabila ada gelandangan yang lewat dan meminta sedikit
makanan, beliau langsung menyajikan dan memberikan satu buah
mangkuk penuh berisi bubur ayam tanpa meminta bayaran : 

beliau hanya berkata " keun weh karunya, bapa mah
mening ngaladangan nu nyuhunkeun kitu tibatan ngaladangan
preman2 nu emam bubur tapi kalalabur teu malayar" 
(ga apa-apa, bapak sih mendingan melayani orang yang
meminta secara sopan kepada saya daripada melayani
preman-preman yang berlagak sok mau membeli tapi akhirnya
tidak membayar )

Lalu saya memberanikan diri untuk membuka pembicaraan
dengan beliau...

Saya : " Assalamu'alaikum Pak Haji, kumana damang
Pajeng pa haji ?
(Assalamu'alakum Pak Haji, Gimana kabarnya? laku ya pak
dagangannya? )

Penjual Bubur : " Alhamdulillah Den, cekap kangge
tuang mah...
(Alhamdulillah nak, cukup untuk makan sehari-hari)

Saya : " Parantos sabaraha lami icalan didieu pa haji
teh ?
(Sudah berapa lama bapak berjualan di sini pak?)

Penjual Bubur : " Ti Taun 78 Den, Alhamdulillah
mayeng.. Alhamdulillah tos tiasa angkat ka haji 2 x, putra
tos 
jararanten sadayana... Alhamdulillah Den...

(Dari tahun 1978 nak, Alhamdulillah lancar... Alhamdulillah
sudah bisa berangkat haji 2 x, anak saya semuanya sudah jadi
orang.. Alhamdulillah nak.)

Saya : " Rahasiana naon eta teh Pa Haji ?"
(Apa rahasianya pak haji?)

Penjual Bubur : "ULAH HILAP SHALAT DHUHA UNGGAL
ENJING-ENJING INSYA ALLAH DIMUDAHKEUN
URUSAN KU GUSTI NU MAHA SUCI"

(Jangan lupa laksanakan Shalat Dhuha setiap pagi, Insya
Allah dimudahkan segala urusan oleh ALLAH SWT)

Di dunia mah hirup mung sakedap den, ayeuna mah urang
siap-siap weh nyanghareupan sakaratul maut, ulah silap ku
harta banda, moal dicandak ka liang lahat. kade ulah nuang
rezeki nu haram. Insya Allah disayang ku gusti.

(Hidup di dunia hanya sebentar nak, sekarang kita harus
bersiap-siap menghadapi sakaratul maut, jangan tergiur oleh
kemewahan dalam mengejar harta benda duniawi, percuma, hal
tersebut tidak akan kita bawa ke liang lahat. Hindari
memakan rezeki yang haram. Insya Allah akan disayang oleh
Allah SWT.)

Saya : Pa haji, upami tabuh 7 tos se'ep mah naha teu
nyandak langkung bubur teh ? naha mung nyandak 5 kg wae

(Pa haJI, bila setiap hari jam 7 pagi dagangan sudah habis,
kenapa ga bawa buburnya dilebihin aja dari 5 kg? kenapa
hanya di pas ambil 5 Kg)

Penjual Bubur : Mun dilangkungan, sok kacandak deui ka
bumi, janten mubah. Panginten rezekina ti ALLAH mung 5 kg
sadinten, eta teh kacandak Rp. 1jt sadinten, upami dinten
minggon tiasa kacandak Rp. 2 jt sadinten..

(Bila dilebihin, suka jadi mubazir, akhirnya terbawa
kembali ke rumah. Mungkin rezekinya dari ALLAH hanya 5 KG
sehari, itu juga Bapak bisa bawa pulang 1JT rupiah sehari,
apabila hari 
minggu bisa bawa pulang 2 Jt..

Saya jadi teringat kepada salah satu ayat AL Quran..
"Rezeki diberikan oleh Allah kepada semua orang baik
maupun jahat. tetapi pemberian yang khusus, rezeki yang
sebenarnya, sebagai hasil perjuangan rohani ialah untuk
kehidupan orang yang benar-benar bertaqwa kepada ALLAH
SWT" (QS.20:132.Abd Yusuf Ali)

Allah senantiasa memberikan Rahmat-Nya kepada setiap
makhluk yang dikehendaki- Nya. Bahkan kepada bapak
yang sehari-harinya hanya menjual bubur ayam...

Apakah kita termasuk umat yang diberi rahmat dan
hidayah-Nya ?
Hanya Kita sendiri yang bisa menjawabnya. ...
 
 


 

.:: Siti Balkis ::. 

www.hizbut-tahrir.or.id


" Dan Mohonlah Pertolongan pada Allah dengan Sabar dan
Sholat. Dan Sholat itu sangat berat, kecuali bagi orang2
yang khusuk, Yaitu mereka yang yakin bahwamereka akan
menemui Tuhannya dan bahwa mereka akan kembali padaNya.
[AlBaqarah : 45-6 ] "

 

Tidak ada komentar: